Sabtu, 09 April 2011

Info Baterai Iphone Bermasalah Dan Meledak

judi36
Baterai iPhone diduga meledak dikala dalam perbaikan di Apple Store Valencia, Spanyol, Rabu (10/1/2018) waktu setempat. Ini yaitu bencana yang kedua kalinya dalam dua hari terakhir.

Laman Phone Arena melaporkan, akhir ledakan ini ruangan Apple Store tersebut dipenuhi asap. Para pekerja berhasil memadamkan api dan membuka jendela untuk mengeluarkan asap yang memenuhi ruangan. 

Tidak ada korban dalam bencana yang terjadi pukul 13.30 waktu setempat itu. Namun sejumlah petugas pemadam kebakaran dan polisi datang di kawasan bencana perkara. 

Pada hari sebelumnya, karyawan Apple Store di Zurich, Swiss, mengalami luka bakar ringan dikala memperbaiki iPhone. Luka bakar itu diduga dipicu baterai yang terbakar di iPhone yang rusak. 

Namun hingga informasi ini diturunkan, belum ada konfirmasi dari pihak Apple. SINDOnews juga belum menemukan indikasi mengarah pada seri iPhone mana yang diduga baterainya meledak dikala dalam perbaikan.

Apple baru-baru ini mengakui bahwa perusahaan "mencekik" kecepatan CPU pada model iPhone 6 dan seri di atasnya. Mereka berdalih harus melaksanakan regulasi tersebut guna mencegah masa pakai baterai habis. 

Akibat gelombang protes, Apple telah mengurangi harga penggantian baterai pada model yang "diakali" dari USD79 menjadi USD29 hingga tamat tahun 2018.


Apple mengawali tahun 2018 dengan bermacam-macam masalah. Permintaan maaf dan pemangkasan harga baterai gres tak cukup membendung dilema Apple yang dengan sengaja memperlambat kinerja iPhone terdahulu milik konsumennya. 

Dua hari kemudian kelompok konsumen pemerhati kecurangan produk di Prancis mengadakan penyelidikan atas Apple terkait penanganan kasus baterai di iPhone. Hari ini, Apple menghadapi pemeriksaan dari Senat Amerika Serikat sehubungan kasus yang sama. 

The Wall Street Journal, menyerupai yang dikutip oleh laman Mac Rumors, Rabu (10/1/2018), menuliskan, Senator John Thune, Ketua Komite Perdagangan, telah mengirim sebuah surat kepada CEO Apple Tim Cook. Dia mengajukan serangkaian pertanyaan perihal bagaimana perusahaan tersebut memutuskan untuk "mencekik" kinerja pemrosesan daya di iPhone seri 6 ke atas dengan alasan baterai lama. 

The Wall Street Journal yang mengklaim melihat salinan surat tersebut melaporkan, Thune menanyakan bagaimana Apple melacak keluhan pelanggan perihal kinerja pemrosesan? Pertanyaan selanjutnya, apakah Apple mencari pelanggannya yang telah membeli baterai gres sebelum kebijakan diskon harga? 

Lebih lanjut ia mengatakan, keputusan Apple menyampaikan penggantian baterai dengan harga rendah justru mendorong kritik lebih lanjut dari pelanggan. Pengguna iPhone lebih percaya seharusnya Apple menyampaikan penggantian baterai secara gratis.

Selain surat senator, harian ini juga telah menerima konfirmasi resmi dari Kantor Jaksa Paris. Mereka mengakui tengah mengawasi penyelidikan atas dugaan penipuan Apple. Penyelidikan sedang dilakukan oleh kelompok kecurangan konsumen Prancis, DGCCRF, yang merupakan penggalan dari kementerian ekonomi negara tersebut.

Penyelidikan yang sanggup berujung hukuman itu dilakukan pascapengakuan Apple yang memperlambat beberapa seri iPhone dengan baterai terdegradasi. Apple sendiri memperkenalkan fitur administrasi daya di IOS 10.2.1 sehabis keluhan perihal matinya perangkat secara tidak terduga di iPhone 6.

Sayangnya raksasa teknologi asal AS itu tidak menjelaskan kepada konsumen bahwa hal itu disebabkan oleh kerusakan baterai. Apple juga tidak menginformasikan kepada pelanggan bahwa masalahnya sanggup menyebabkan sesekali iPhone mati. 

Selain penyelidikan di Prancis, Apple kini menghadapi lebih dari 24 tuntutan aturan yang menuduhnya sengaja memperlambat iPhone yang lebih lama. Mereka juga dianggap gagal untuk mengungkapkan perubahan yang diperkenalkannya di iOS 10.2.1. 

Salah satu tuntutan aturan tersebut juga berasal dari Prancis. Tuntutan diajukan oleh kelompok konsumen Prancis "HOP". 




references by sindonews
judi36