Senin, 09 Mei 2011

Info Hasil Survei Wanita: Menikahi Laki-Laki Mapan Vs Tampan?

judi36
Jika disuruh menentukan laki-laki macam apa yang akan perempuan pilih, kau lebih suka yang kaya tapi buruk atau cakep tapi miskin sih? Karena tak jarang, kau akan bertemu dengan perempuan yang menentukan laki-laki buruk tapi punya harta banyak. Peduli atau tidak, niscaya ada saja yang membicarakannya.


Ngakunya sebab cinta, namun niscaya ada alasan lain mengapa seorang perempuan menentukan pasangan hidupnya. Di Jepang, sebuah survey yang dilakukan oleh portal internet Shirabee mencoba bertanya pada 683 perempuan usia antara 20-69 tahun, apakah mereka sanggup menikahi laki-laki buruk namun punya harta melimpah. Ternyata, jadinya berbeda tiap kelompok usia.


Bisakah kau menikahi laki-laki buruk tapi kaya raya?
(persentase responden yang menjawab YA)

Wanita usia 20an tahun: 32,8 persen
Wanita usia 30an tahun: 29,9 persen
Wanita usia 40an tahun: 22,6 persen
Wanita usia 50an tahun: 23,9 persen
Wanita usia 60an tahun: 16,4 persen

Banyak yang menyampaikan bahwa perempuan tak akan begitu peduli lagi dengan penampilan lawan jenisnya ketika menjadi lebih bau tanah tapi belum juga menikah. Mengesampingkan kelompok usia 50-59 tahun yang mempunyai presentasi agak tinggi, ternyata masih banyak perempuan tetap akan menentukan laki-laki dengan penampilan ganteng dibanding kondisi ekonominya yang baik.

Semakin bertambah usia, perempuan modern akan lebih menentukan laki-laki yang punya tampang cakep tanpa memikirkan kondisi finansialnya. Bisa jadi pilih yang ganteng tapi miskin, dibanding yang kaya tapi jelek. Hasil ini sanggup jadi dipengaruhi oleh gaya hidup perempuan zaman kini yang kebanyakan niscaya sudah punya pekerjaan, mereka punya penghasilan sehingga mereka tak khawatir soal suami yang tidak punya uang.

Tapi para peneliti juga mengungkapkan hasil data dilihat dari sisi tingkat penghasilan wanita. Apakah mereka tetap sanggup menikahi laki-laki buruk tapi kaya dengan penghasilan yang mereka miliki dikala ini. Hasilnya...

Wanita dengan honor kurang dari 3 juta yen per tahun: 24,5 persen
Wanita dengan honor 3-5 juta yen per tahun: 16,4 persen
Wanita dengan honor 5-7 juta per tahun: 55,9 persen

Ternyata banyak perempuan yang berpenghasilan kecil akan menentukan laki-laki yang buruk tapi kaya, meski kemudian di kelompok berikutnya, mereka justru menolak punya suami menyerupai itu. Yang mengejutkan, perempuan kelompok honor besar justru lebih menentukan laki-laki buruk tapi kaya. Alasannya beragam, untuk keamanan secara finansial, meningkatkan status ekonomi, atau yang lainnya.

Namun dari angka persentase yang kecil (hanya sekitar 20-30%) di atas, tampaknya perempuan Jepang lebih banyak yang menolak menikahi laki-laki buruk tapi kaya, mereka lebih suka laki-laki ganteng tapi miskin ya. Kamu sendiri bagaimana ladies? Lebih pilih calon suami yang menyerupai apa?



Kenapa Rata-Rata Pria Cerdas, Sukses dan Kaya Raya Lebih Memilih Wanita yang Sederhana Untuk Dinikahi?


Anda sanggup melihat dongeng Istri orang terkaya di Dunia Melinda Gates yang merupakan Istri Bill Gates. atau Mark Zuckerberg yang menikahi priscilla Chan?

Di depan publik, Mark Zuckerberg dan sang istri tampak selalu sederhana dari segi penampilan. Tak mencerminkan kekayaan miiiaran dollar yang dimiliki Zuck.

Melinda Gates tak lagi berfikir untuk menghitung kekayaan mereka untuk kepentingan diri mereka dan keluarga sendiri melainkan justru sibuk untuk diberikan kepada orang-orang yang lebih membutuhkan.



Tulisan ini bersama-sama mungkin sudah beredar di beberapa lembaga maupun group komunitas, namun untuk anda yang belum sempat membaca, berikut ini saya tuliskan disini.

Berawal dari sebuah goresan pena di sebuah lembaga berbahasa Inggris yang ternyata juga pernah dipublikasikan di salah satu Majalah ternama berjulukan Majalah Majalah Fortune.

Pada goresan pena aslinya berjudul “Young and pretty lady wishes to marry a rich guy”

Tulisan tersebut sudah beredar dalam format terjemahan bahasa Indonesia yang sanggup diartikan sebagai berikut:


Seorang perempuan memposting sebuah pertanyaan melalui sebuah lembaga populer dengan bertanya:


Pertanyaan Seorang yang Mengaku Gadis Cantik

Apakah yang harus saya lakukan untuk sanggup menikah dengan laki-laki kaya?”
Saya akan jujur dengan apa yang saya katakan. Usia saya 25 tahun. Saya sangat cantik, bergaya dan mempunyai selera yang tinggi.
Saya berharap menikah dengan laki-laki kaya dengan penghasilan pertahun $500 ribu (+/-Rp.5,5M) atau lebih.
Anda mungkin akan berkata bila saya termasuk perempuan materialistis, tapi kelompok penghasilan s.d $ 1 juta pun masih termasuk kelas menengah di New York.
Permintaan saya tidak setinggi itu. Adakah laki-laki di lembaga ini yang berpenghasilan $ 500 ribu per tahun?
Apakah Anda semua telah menikah?
Saya ingin bertanya apa yang harus saya lakukan untuk sanggup menikah dengan orang2 menyerupai Anda?
Di antara laki-laki yang telah berpacaran denganku, yang terkaya hanya berpenghasilan $ 250 ribu dan kelihatannya ini batas tertinggi yang pernah saya capai.
Jika seseorang ingin pindah ke perumahan glamor di wilayah barat New York City Garden , penghasilan $250 ribu tentu tidak cukup.
Beberapa hal yang ingin saya tanyakan:
  1. Dimanakah kebanyakan para laki-laki kaya bertemu & berkumpul?
  2. Mohon nama dan alamat bar, restauran dan gym yang sering dikunjungi. Rentang usia berapakah yang sanggup memenuhi kriteria saya?
  3. Kenapa wajah istri-istri orang kaya hanya terkesan biasa-biasa saja?
  4. Saya telah bertemu dengan beberapa gadis yang tidak anggun dan menarik, tapi mereka sanggup menikah dengan laki-laki kaya.
  5. Apa pertimbangan Anda dalam menentukan istri dan siapakah yang sanggup menjadi pacar Anda?
Terus terang, tujuan saya kini ialah untuk menikah.
Terimakasih,
Gadis Jelita

Inilah balasan dari spesialis keuangan dari Wall Street Financial

Dear Gadis Jelita,
Saya membaca email anda dengan sangat antusias. Saya yakin bersama-sama banyak gadis2 yang mempunyai pertanyaan senada dengan Anda.
Ijinkan saya untuk menganalisa situasi Anda dari sudut pandang investor profesional.
Penghasilan tahunan saya lebih dari $ 500 ribu yang tentu memenuhi kriteria Anda.
Jadi, saya harap setiap orang percaya bahwa balasan saya cukup kredibel dan tidak membuang waktu.
Dari sudut pandang seorang pebisnis, menikah dengan Anda ialah keputusan yang buruk. Jawabannya sangat sederhana dan akan saya jelaskan. Kesampingkan dulu detil-detil yang Anda tanyakan.
Sebenarnya apa yang ingin Anda lakukan ialah pertukaran antara “kecantikan” dan “uang”. Si A akan menyediakan kecantikan dan si B akan membayar untuk itu. Kelihatannya adil dan cukup wajar.
Tapi ada permasalahan fatal di sini. Kecantikan Anda akan sirna, tapi uang saya tidak akan hilang tanpa alasan yang jelas. Faktanya ialah penghasilan saya mungkin akan meningkat dari tahun ke tahun.
Tapi, Anda tidak akan bertambah anggun tiap tahunnya. Karena itu dari sudut pandang ekonomi: saya ialah aset yang ter-apresiasi sedangkan Anda ialah aset yang ter-depresiasi.
Depresiasi yang Anda alami bukan depresiasi normal, tapi depresiasi eksponensial. Jika hanya ini aset Anda, nilai Anda akan sangat mencemaskan 10 tahun kemudian.
Dengan memakai istilah yang kami gunakan di Wall Street, setiap perdagangan mempunyai sebuah posisi. Berpacaran dengan Anda juga mempunyai “posisi perdagangan” .
Jika nilai aset yang didagangkan menurun, maka kami akan menjualnya. Bukan inspirasi yang baik untuk mempertahankannya. Begitu juga dengan ijab kabul yang Anda inginkan.
Saya sangat kejam untuk berkata menyerupai ini, tapi untuk menciptakan keputusan bijak, aset yang menurun nilainya akan dijual atau disewa.
Pria dengan penghasilan $ 500 ribu tentu bukan orang bodoh. Kami akan berpacaran dengan Anda, tapi tidak akan menikahi Anda.
Saran saya lupakan mencari petunjuk bagaimana cara menikahi laki-laki kaya. Usahakan biar Anda sanggup menciptakan diri Anda kaya dengan berpenghasilan $ 500 ribu, lebih berpeluang ketimbang mencari laki-laki kaya yang bodoh.
Semoga balasan saya sanggup membantu
Tertanda, JP Morgan

Setelah membaca balasan spesialis keuangan dari Wall Street Financial tersebut diatas, tentunya kini kita memahami atas balasan pertanyaan sebagaimana judul artikel ini : "Kenapa Pria Sukses dan Kaya Raya Lebih Memilih Menikahi Wanita Sederhana?"


Kalaupun ada laki-laki kaya dan sukses, tapi mempunyai istri anggun yang asing harta, suka berfoya-foya, dan tidak mempunyai kepedulian sosial, maka sanggup dipastikan kekayaan dan kesuksesanya tidak akan bertahan lama.


Tak ayal, banyak sekali perempuan zaman kini menikahi sesorang yang tak dicintainya.
Tak ayal itu juga yang memicu perselingkuhan maupun perceraian sebab membangun rumah tangga tanpa cinta, tapi sebab harta semata..


references by vemale, aneka macam sumber
judi36