Sabtu, 23 Juli 2011

Info Penyebab Bpjs Defisit Anggaran Alasannya Biayai Penyakit Akhir Rokok

judi36
Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menilai acara merokok di masyarakat sangat mengkhawatirkan sehingga menciptakan keuangan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan merugi.


"Negara masih kedodoran dalam hal kesehatan publik, terutama dalam konteks preventif promotif. Penyakit katastropik pada pasien BPJS Kesehatan masih paling banyak," kata Tulus dihubungi di Jakarta, Rabu (3/1/2018).

Tulus mengatakan, penyakit katastropik merupakan penyakit yang disebabkan sikap tidak sehat, salah satunya acara merokok.

Karena itu, di ketika keuangan BPJS Kesehatan mengalami "pendarahan" serius akhir biaya pengobatan penyakit katastropik yang tinggi, Tulus menyayangkan sikap pemerintah yang tidak tegas dalam mengendalikan tembakau.

"Pada 2016, BPJS Kesehatan rugi Rp9 triliun dan pada 2017 diperkirakan rugi Rp12 triliun. Ironisnya, pemerintah seolah masih resah untuk menaikkan cukai rokok. Terbukti kenaikan cukai rokok hanya 10,14 persen," tuturnya.

Menurut Tulus, tarif cukai rokok yang rendah menimbulkan harga rokok di pasaran juga sangat rendah sehingga masih sanggup dijangkau oleh anak-anak, dewasa dan masyarakat miskin.


Pelajar Diminta Lebih Aktif Cegah Penyakit Katastropik

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Palu terus mengajak masyarakat khususnya pelajar untuk lebih aktif melaksanakan pencegahan penyakit katastropik.
Ajakan itu disampaikan Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo dan Maluku Utara (Suluttenggo Malut), Lisa Nurena dalam kegiatan promotif preventif di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Negeri 1 Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, Rabu.

Kegiatan itu merupakan rangkaian peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-49 BPJS Kesehatan yang digelar serentak di 13 SD (SD) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Penyakit katastropik yakni penyakit berbiaya tinggi dan secara komplikasi sanggup terjadi ancaman yang membahayakan jiwa.

Beberapa penyakit yang termasuk katastropik di antaranya hipertensi (tekanan darah tinggi) yang berpotensi menjadi kronis dan berkomplikasi, misalnya, terjadinya stroke atau serangan jantung.
Lisa berharap pelajar sanggup membudayakan pola hidup sehat semenjak dini sehingga sanggup terhindar dari penyakit katastropik ibarat penyakit jantung, gagal ginjal, kanker, stroke dan lain-lain.
Selain itu, kata dia, penyakit katastropik cenderung terjadi lantaran faktor kebiasaan sikap hidup tidak sehat. Ia mencontohkan mengonsumsi masakan cepat saji berlebihan, kurang olahraga, gizi tidak seimbang.


"Dari tahun ke tahun, dana jaminan kesehatan yang terserap untuk membiayai penyakit katastropik terus meningkat," ujarnya ibarat dikutip Antara.
Sehingga, jikalau itu dibiarkan sanggup membawa efek kurang baik bagi kualitas kesehatan penduduk Indonesia, maupun keberlangsungan acara Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Karenanya, sangat penting mengajarkan bawah umur semenjak dini untuk membiasakan berperilaku sehat setiap hari.

Penyakit katastropik: Penyakit yang berbiaya tinggi dan secara komplikasi sanggup terjadi ancaman jiwa yang membahayakan jiwanya. Beberapa penyakit yang termasuk penyakit katastropik di antaranya, hipertensi (darah tinggi) yang berpotensi menjadi kronis dan berkomplikasi, misalnya, terjadinya stroke atau serangan jantung, penyakit jantung koroner yang membutuhkan penanganan komprehensif, penyakit gagal ginjal kronis yang membutuhkan basuh darah permanen, penyakit per kolesterol yang tinggi yang membutuhkan obat-obatan yang panjang, Diabetes Mellitus (DM) atau kencing manis, dimana penderitanya membutuhkan untuk mengkonsumsi obat secara terus menerus, penyakit pasca stroke, kemudian penyakit ganas lainnya ibarat kanker, tumor dan lainnya. Termasuk penyakit jerawat yang serius, misalnya, hepatitis atau radang hati yang sanggup menimbulkan sirosis atau penyakit tuberkulosis paru yang memerlukan obat-obatan lama.



references by okezone

judi36