Rabu, 19 Desember 2012

Info Benarkah Google Pantau Lokasi Pengguna Meski Gps Dimatikan?

judi36
Semua pengguna smartphone niscaya tahu, dengan teknologi GPS, smartphone sanggup melacak setiap pergerakan dan lokasi pengguna. Namun tentunya fitur GPS perlu diaktifkan semoga smartphone sanggup melacak lokasi.

Saat fitur lokasi dinonaktifkan, sistem operasi (OS) dan aplikasi smartphone tentu tidak akan sanggup melacak keberadaan pengguna. Sayangnya, hal ini tidak berlaku pada Android.

Belakangan diketahui bahwa Google tetap melacak keberadaan pengguna meski pengguna mematikan fitur lokasi, baik ketika mereka memakai koneksi WiFi atau pun mencabut kartu SIM dari perangkat.

Mengutip laman BGR, Sabtu (25/11/2017), kabarnya Google telah melacak lokasi pengguna selama setahun terakhir, ialah semenjak awal 2017. Setelah kedapatan melaksanakan hal tersebut, raksasa internet Amerika Serikat itu menyatakan akan berhenti melacak lokasi pengguna.

Mulanya, kebiasaan Google melacak lokasi pengguna ini diketahui oleh Quartz. Saat dikonfirmasi, Google pun memberi jawaban.

"Pada Januari 2017, kami memakai instruksi identitas seluler (Cell ID) sebagai sinyal komplemen guna meningkatkan kecepatan dan kinerja pengiriman pesan," kata seorang juru bicara Google dalam pernyataannya.


Bantah Jual Data ke Pihak Ketiga

Juru bicara tersebut juga menambahkan, "Namun, kami tidak pernah memasukkan Cell ID ke dalam sistem sinkronisasi jaringan kami, sehingga data-data (lokasi pengguna) yang terkumpul segera dihapus. Kami pun memperbaruinya semoga tidak lagi meminta Cell ID," tulis Google.

Sayangnya selama setahun melaksanakan praktik itu, BGR menyebut Google tidak menginformasikannya kepada para pengguna. Padahal, CEO Google Sundar Pichai mengatakan, perusahaan melaksanakan aneka macam hal untuk meningkatkan privasi pengguna.

Sayangnya, tidak dijelaskan secara rinci mengenai cara kerja penggunaan data lokasi sanggup membantu mempercepat pengiriman pesan. Tentunya pengguna yang tidak ingin lokasinya diketahui orang lain mungkin merasa apa yang dilakukan Google sangat tidak nyaman.

Mengutip Quartz, meskipun data lokasi yang dikirimkan kepada Google terenkripsi, data tersebut berpotensi dikirimkan ke pihak ketiga bila smartphone diretas.

Google menyebut, data lokasi data yang dikumpulkan memang tidak dibagikan kepada pihak lain dan kemungkinan hal tersebut benar adanya. Kendati demikian, tentu mengumpulkan data lokasi pengguna bukanlah hal yang sanggup dibenarkan.

Quartz menyebut, data langsung pengguna, mulai dari pandangan politik, riwayat belanja, sampai lokasi pengguna sanggup dipakai untuk membantu iklan tertarget menyerupai yang dilakukan oleh Facebook dan Alphabet. Sekadar diketahui, nilai iklan tertaget sekarang diprediksi mencapai US$ 1,2 triliun atau sekitar Rp 16.216 triliun.


references by liputan6
judi36