Senin, 28 Februari 2011

Info Kurang Tidur & Kerja Malam, Resiko Terkena 11 Kanker

judi36
Kedengarannya menakutkan! Hasil penelitian di Tiongkok menyebutkan bahwa orang yang sering bekerja sampai larut malam berisiko menderita 11 macam kanker. Dikutip dari The Independent, Rabu (17/1/2018), sesudah menganalisis 61 penelitian yang melihat relasi antara kerja shift malam jangka panjang dengan 11 macam kanker, peneliti menemukan bahwa perempuan yang bekerja malam mempunyai risiko 20 persen lebih besar untuk didiagnosis kanker pada satu waktu.



"Kecenderungan meluasnya prevalensi bekerja malam di seluruh dunia dan beratnya beban kanker publik, kami menginisiasi studi ini untuk menarik perhatian publik akan informasi ini," ujar pemimpin penelitian, Dr Xueliei Ma, spesialis onkologi di West China Medical Center Sichuan University.

Para peneliti menemukan bahwa pekerja shift malam mempunyai risiko 41 persen lebih besar mengalami kanker kulit dan 32 persen kanker payudara. Namun, peningkatan risiko kanker payudara hanya terlihat pada populasi Eropa dan Amerika Utara.

Studi yang dipublikasikan di jurnal Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention ini juga menganalisis sejumlah staf menurut pekerjaan dan menemukan para perawat yang bekerja malam mempunyai peningkatan lebih tinggi dalam risiko kanker dari aneka macam kelompok jenis pekerjaan.

Para perawat mempunyai kemungkinan 58 persen lebih tinggi mengalami kanker ini, dibandingkan mereka yang hanya bekerja di siang hari. Beberapa studi sebelumnya menyampaikan bahwa orang yang bekerja pada shift malam kemungkinan besar kesulitan mencari waktu untuk berolahraga.

Mereka juga mempunyai kebiasaan makan sehat dan gaya hidup yang kurang, ibarat merokok, yang merupakan faktor risiko terbesar kanker dan serangkaian penyakit lainnya.

Namun demikian, beberapa studi juga menemukan bahwa gangguan yang diakibatkan pada kerja malam pada referensi tidur juga memengaruhi apa yang terlihat pada tingkat genetik, dan dapat mengalami proses biologi yang berujung pada "kekacauan".

Ma mengatakan, dengan adanya penelitian ini seharusnya perusahaan mau mengambil langkah untuk menawarkan staf mereka investigasi kesehatan rutin untuk mengurangi risiko ini.

Hampir empat juta perempuan dari Amerika Utara, Eropa, Australia, dan Asia berpartisipasi dalam studi yang dievaluasi oleh Ma, dan ada 114.000 kasus kanker yang dilaporkan dalam kelompok ini.

Ma berspekulasi bahwa ini dapat dikarenakan mereka yang bekerja di bidang medis lebih menyadari aktivitas skrining kanker dan inilah yang kemungkinan besar harus diangkat.

"Kemungkinan klarifikasi lainnya dari peningkatan risiko kanker di populasi ini kemungkinan berkaitan dengan kebutuhan pekerja dari perawat shift malam, ibarat jadwal yang lebih intensif," lanjut Ma.

Studi ini mengindikasikan bahwa pekerja malam menjadi faktor risiko bagi kanker yang umum pada wanita.

"Temuan ini dapat membantu membangun dan mengimplementasikan langkah efektif untuk melindungi perempuan pekerja shift malam. Pekerja shift malam dalam jangka panjang harus menjalani investigasi fisik dan skrining kanker," tutup Ma


references by rakyatku
judi36