Senin, 09 Januari 2012

Info Kenapa Tokopedia Tak Ikut Harbolnas 2017?

judi36
Salah satu marketplace terkenal Indonesia, Tokopedia, kembali melaksanakan kebijakan yang sama menyerupai tahun lalu, yakni tidak ikut Harbolnas 2017. Sebelumnya, marketplace yang identik dengan warna hijau ini juga tidak berpartisipasi Harbolnas 2016. Hal ini memang agak mengherankan, meski kesannya terungkap alasan Tokopedia enggan mengikuti Harbolnas, yakni tak ingin adanya diskon palsu.

Selain dilema diskon palsu dan promo menjebak, Tokopedia menyampaikan bahwa pihaknya tidak mengikuti Harbolnas alasannya ialah lebih fokus pada layanannya. Pihaknya ingin memperlihatkan layanan yang terbaik bagi konsumen biar nyaman dan terpupuk kepercayaannya untuk berbelanja di Tokopedia.

“Kami ingin fokus ke pengembangan layanan yang lebih baik, menyerupai keamanan, kenyamanan dan fasilitas akses. Bukan cuma harga yang lebih murah. Kami nggak mau ada kasus menyerupai yang penjual naikin harga dulu, gres didiskon,” kata Leontinus Alpha Edison, COO Tokopedia, menyerupai yang dilansir dari Detik (13/12/2017).

Seperti yang kita ketahui, diskon palsu memang masih muncul di Harbolnas 2017 ini. Hal ini kabarnya dilakukan oleh seller atau penjual bandel yang menaikkan harga terlebih dahulu sebelum Harbolnas digelar, sehingga harga normal yang dipasang seolah-oleh menjadi harga diskon. Adapun harga coret yang ternyata nilainya tidak sesuai dengan harga di pasaran.

Diskon palsu tersebut memang bukan sepenuhnya salah e-commerce atau toko online yang hanya menjadi wadah. Pelaku diskon palsu tersebut ialah pedagang yang bandel dan bertujuan untuk meraih untung. Ini sanggup dikurangi jikalau toko online atau e-commerce lebih ketat dalam menentukan dan menyeleksi seller yang berjualan di platform-nya.


Akun 5 Penjual Ditutup Usai Sebar Diskon Palsu Saat Harbolnas

 Ketua Panitia Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2017, Achmad Alkatiri, menepati janjinya untuk menutup akun penjual yang terbukti melaksanakan kecurangan. Hal itu dilakukan oleh satuan petugas yang secara khusus dipekerjakan untuk menginvestigasi kecurangan selama Harbolnas 2017.

Meski enggan menyebutkan nama e-commerce yang dimaksud, ia memastikan jumlah penjual yang melaksanakan kecurangan jumlahnya tidak banyak. Ia menyampaikan tercatat ada empat hingga lima penjual yang akunnya telah dinonaktifkan karena memperlihatkan diskon palsu.

"Kami masih menemukan beberapa kasus yang dilaporkan sama teman-teman pembeli menyerupai diskon palsu. Tapi yang penting tahun ini ialah bagaimana teman-teman dari e-commerce cepat tanggap. [Yang ditutup] dikit mungkin hanya 4-5 seller,” ungkapnya ketika ditemui usai penutupan Harbolnas 2017 di Hotel Four Season, Jakarta, Rabu (20/12).


Langkah tegas yang ditempuh panitia berdasarkan Achmad dilakukan untuk menekan kecurangan penjual atau e-commerce. Namun, jikalau ada itikad baik dari penjual untuk tidak melaksanakan kecurangan, maka tidak menutup kemungkinan akun tersebut sanggup dibuka kembali.

Selain itu, Achmad juga mengaku hingga Harbolnas berakhir masih belum mendapatkan adanya laporan kemungkinan adanya kecurangan dari Yayasan Lembaga Konsuen Indonesia (YLKI). Terlebih laporan terkait barang yang belum hingga ke tangan pembeli, karena gres pekan ini sejumlah e-commerce melaksanakan pengiriman pesanan.

“Saya belum cek lagi sih. Tapi sejauh ini hingga Harbolnas selesai itu nggak ada komplain. Cuma yang saya super khawatir ialah dalam minggu-minggu ini alasannya ialah ini fulfillment week nih,” kata dia.


Ia juga mengaku mendengar laporan mengenai kemungkinan keterlambatan pengiriman akhir lonjakan transaksi dari beberapa e-commerce. Namun, ia memastikan akan terus mengawal gosip tersebut.

"Ada beberapa dari mereka yang memang saking tingginya transaksi, fulfillmentnya sedikit tertunda. Agak lamalah. Ini yang coba kita kawal terus dan kita koordinasi terus sama teman-teman YLKI apa yang sanggup kami bantu niscaya kami bantu,” ujarnya.




references by sidomi, cnn
judi36