Jumat, 03 Februari 2012

Info Prediksi Tren Teknologi Tahun 2018

judi36
Penyimpanan objek cerdas, analytics dan AI, akan menjadi tren penting di tahun 2018. Perusahaan IT, biro hingga pengguna gadget harus menyiapkan diri. Chief Technology Officer Hitachi Hubert Yoshida dan Chief Technology Officer Asia Pacific Hitachi Russell Skingsley menjelaskan bahwa bisnis kunci dan tren teknologi untuk daerah Asia Pasifik pada 2018 harus bersiap mengikuti keadaan dengan adopsi platform Internet of Things (IoT).




Seperti dilansir dari siaran pers mereka, perusahaan IT di masa depan juga harus mengatur anggaran IT-nya, baik dipakai untuk layanan hingga keamanan data. Sedangkan pengguna menginginkan kecepatan layanan IT.

Berikut yakni 10 prediksi wacana teknologi versi Yoshida dan Skingsley:

1. IT akan mengadopsi platform IoT untuk memfasilitasi solusi aplikasi IoT

Solusi IoT memberikan wawasan berharga untuk mendukung transformasi digital dan dengan cepat menjadi keharusan di hampir semua sektor industri dan pasar. TI harus bekerja sama dengan pihak operasi bisnis untuk fokus pada kebutuhan bisnis yang spesifik dan menentukan ruang lingkup proyek IoT.

"Membangun solusi IoT yang memberikan nilai konkret bisa menjadi sulit tanpa arsitektur dasar yang sempurna dan pemahaman yang mendalam wacana bisnis untuk mensimulasikan dan mendigitalkan entitas dan proses operasional dengan benar. Di sinilah pilihan platform IoT dan pilihan penyedia layanan yang berpengalaman merupakan hal penting," berdasarkan Yoshida.

"Perusahaan harus mencari platform IoT yang memperlihatkan arsitektur terbuka dan fleksibel yang menyederhanakan integrasi dengan teknologi gratis dan menyediakan akomodasi "pengecoran" yang sanggup diperluas untuk membangun banyak sekali aplikasi industri yang perlu disain, dibangun, diuji, dan diterapkan dengan cepat oleh perusahaan dengan tingkat kerumitan minimum," tambah Skingsley.

2. Penyimpanan objek menjadi cerdas

Perusahaan memulai transformasi digital mereka tahun ini, tapi duduk perkara pertama yang mereka hadapi yakni kemampuan untuk mengakses datanya. Data sering dikunci di 'pulau' terpencil yang menjadikannya mahal untuk diekstrak dan digunakan.

Pulau-pulau ini dibangun dan tidak untuk dibagi-bagi, dan banyak 'pulau' yang mengandung duplikasi data atau data yang sudah lama atau tidak lagi dipakai lantaran adanya perubahan dalam proses bisnis atau kepemilikan.

"Ilmuwan data menyampaikan kepada kita bahwa 80 persen dari pekerjaan yang terlibat dalam memperoleh wawasan analitis dari data yakni pekerjaan yang membosankan untuk memperoleh dan mempersiapkan data. Konsep danau data memikat, tapi Anda tidak bisa hanya menuangkan data Anda ke dalam satu sistem, kecuali data itu benar dibersihkan, diformat dan diindeks atau diberi tag dengan metadata sehingga danau data akan sadar konten. Kalau tidak Anda berakhir dengan data rawa," komentar Skingsley.

Sementara penyimpanan objek sanggup menyimpan sejumlah besar data tidak terstruktur dan menyediakan kemampuan pengelolaan dan penelusuran metadata, kemampuan untuk memahami konteks tidak ada. Penyimpanan objek kini mempunyai kemampuan untuk menjadi 'pintar' dengan perangkat lunak yang sanggup mencari dan membaca konten dalam silo data terstruktur dan tidak terstruktur dan menganalisisnya untuk pembersihan, pemformatan dan pengindeksan.

"Hitachi Content Intelligence sanggup mengekstrak data dari silo dan memompanya menjadi alur kerja untuk memprosesnya dengan banyak sekali cara. Pengguna Content Intelligence sanggup diberi wewenang sehingga konten sensitif hanya dilihat oleh orang yang relevan dan kontrol keamanan dokumen tidak dilanggar. Content Intelligence sanggup membuat proses pencarian perusahaan standar dan konsisten di seluruh lingkungan TI. Ini sanggup menghubungkan dan menggabungkan data multi-terstruktur di silo data heterogen dan lokasi yang berbeda dan menyediakan ekstraksi otomatis, klasifikasi, pengayaan dan kategorisasi semua data organisasi," kata Skingsley.

3. Analytics dan kecerdasan buatan

Tahun 2018 akan melihat pertumbuhan analisis dan kecerdasan buatan (AI artificial intelligence) di seluruh area lantaran perusahaan melihat laba konkret atas investasi pada kedua hal tersebut. Menurut IDC, pertumbuhan pendapatan dari produk berbasis informasi akan melipatgandakan sisa portofolio produk dan layanan untuk sepertiga perusahaan Fortune 500 pada simpulan tahun 2017.

"AI menjadi mainstream dengan produk konsumen menyerupai Amazon Alexa dan Apple Siri, dan Hitachi percaya bahwa ini yakni kerja sama AI dan insan yang akan membawa manfaat konkret bagi masyarakat. Melalui alat menyerupai Pentaho Data Integration, tujuan kami yakni untuk mendemokratisasikan teknik data dan proses sains data untuk membuat Machine Intelligence - kombinasi antara Machine Learning dan AI - lebih gampang diakses oleh pengembang dan insinyur yang lebih beragam,"kata Skingsley.

Mesin Pentaho berguru orkestrasi, dengan integrasi untuk bahasa menyerupai R dan Python dan untuk teknologi pembelajaran mesin menyerupai Spark Mllib. Lumada, platform IoT Hitachi, memungkinkan pembelajaran mesin Irit terukur dengan input dan output yang fleksibel, membakukan koneksi yang sanggup mengkonfigurasi dan mengelola sumber daya secara otomatis, dan kompatibel dengan Python, R dan Java untuk pembelajaran mesin.

4. AdopsiVideo Analytics lebih luas

Konten video analitik akan menjadi 'mata ketiga' untuk wawasan yang lebih besar, produktivitas, dan efisiensi dalam jumlah domain di luar keamanan publik.

Algoritma yang mendeteksi secara otomatis dan menentukan program temporal, spatial, dan relasional yang digabung dengan informasi IoT lainnya, menyerupai GPS handphone, dan feeds sosial media, untuk diterapkan kepada jenis-jenis bisnis yang luas, menyerupai retail, kesehatan, otomotif, manufaktur, pendidikan, dan entertainment.

Yoshida meyakini bahwa video bisa menyediakan manfaat yang untuk menyerupai egomotion 3D motion yang dipakai pada navigasi robot otonom analisa sifat, dan bentuk-bentuk lain dari kesadaran situasional.

"Para retailer memakai video untuk menganalisis contoh navigasi pelanggan dan waktu yang sempurna untuk memposisikan produk dan pertolongan penjualan untuk memaksimalkan penjualan. Analisis video bergantung pada masukan video yang manis sehingga memerlukan teknologi peningkatan video menyerupai de-noising, stabilisasi gambar, penyembunyian dan resolusi super. Video analitik bisa jadi sleeper dalam hal analisis untuk kemudahan penggunaan, ROI dan menghasilkan analisis yang sanggup ditindaklanjuti," kata Yoshida.

5. Perpanjangan metodologi agile di seluruh perusahaan

Semua pembahasanTransformasi digital yakni wacana efisiensi dan bekerja sama untuk mendorong hasil bisnis yang lebih cepat dan lebih relevan. Inilah sebabnya mengapa lebih banyak lagi organisasi teknologi informasi yang mengadopsi metodologi agile.

Organisasi TI mempunyai warisan operasi siloed dengan server, jaringan, penyimpanan, database, virtualisasi, dan kini eksekutif cloud memberikan pemberitahuan perubahan bolak-balik untuk memberikan hasil bisnis. Sebenarnya, banyak yang beropini bahwa TI lebih fokus pada hasil TI dan bukan hasil bisnis.

"Bahkan ketika sentra data memakai teknologi untuk membuat penyimpanan data bersama untuk memecah data silo, fungsi yang berbeda masih terfokus pada tujuan mereka sendiri dan bukan pada keseluruhan target bisnis. Sekarang dengan tim lintas fungsional memakai sprint tangkas secara berulang selama dua hingga empat minggu, TI sanggup berfokus pada hasil bisnis yang relevan dan memberikannya lebih efisien," kata Skingsley.

Di bawah kepemimpinan Chief Information Officer, Renee McKaskle, Hitachi Vantara telah memakai metodologi tangkas selama dua tahun terakhir untuk mendorong transformasi digital, dan jadinya sangat berdampak.

"Agile memberi kita pendekatan yang lincah, di mana tim fungsional lintas kecil, dengan instruksi yang terperinci dan tonggak strategis, sanggup berimigrasi melalui sprint pendek untuk memastikan keselarasan di seluruh papan, berkomunikasi secara efektif, dan fokus pada pemecahan duduk perkara dan mencapai tujuan bisnis bersama kita," kata Yoshida.

Dia juga mencatat bahwa 2018 akan melihat lebih banyak perusahaan beralih ke tangkas dan DevOps dalam pengembangan perangkat lunak, dengan metodologi tangkas yang dipakai di seluruh perusahaan.

6. Tata kelola data 2.0

Tahun 2018 akan melihat tantangan gres dalam tata kelola data yang mengharuskan organisasi menerapkan kerangka kerja baru. Tantangan terbesar akan tiba dari Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR), yang akan memberi Uni Eropa lebih banyak kendali atas data pribadi mereka.

Peraturan ini akan menaikkan biaya dan meningkatkan risiko yang terkait dalam mengumpulkan dan menyimpan data pribadi. Pelanggaran GDPR bisa menghadapi denda hingga mencapai US$21,75 juta, atau 4 persen dari total omset tahunan tahunan Uni Eropa di tahun sebelumnya.

"Tata kelola data sebelumnya didasarkan pada pengolahan data dan metadata. Tata kelola data gres kini harus mempertimbangkan konteks data. Jika pengguna meminta hak mereka untuk dilupakan, perusahaan harus sanggup menemukan data individu tersebut, membasmi dan memberikan bukti bahwa hal ini telah dilakukan. Pemberitahuan pelanggaran mandat GDPR dalam waktu 72 jam juga berarti organisasi menghadapi jendela yang sangat pendek untuk meresponsnya. Kemampuan untuk melaksanakan hal ini mustahil dilakukan jikalau data tersebut tersebar di silo aplikasi yang berbeda dan tidak sanggup meliputi data yang tersimpan pada perangkat mobile atau di awan. Pada tahun 2018, kerangka kerja tata kelola data perlu diperbarui untuk menyertakan alat intelijen konten," komentar Skingsley.

7. Kontainer mengaktifkan gerakan ke tingkat virtualisasi berikutnya

Virtualisasi berbasis kontainer yakni teknologi virtualisasi terbaru yang akan mendapat penerimaan yang lebih luas pada tahun 2018. Disebut sebagai generasi gres mesin virtual (VMs), yang mendeskripsikan seluruh perangkat termasuk sistem operasi (OS), kontainer hanya terdiri dari aplikasi dan semua ketergantungan yang dibutuhkan aplikasi.

Yoshida menambahkan, "Wadah ringan, lantaran mereka tidak memerlukan OS khusus untuk setiap wadah, yang membantu mengurangi biaya. Konfigurasi terbuka mereka juga berarti bahwa mereka sanggup berjalan di banyak sekali platform dan memungkinkan aplikasi berjalan terpisah satu sama lain, sehingga menghasilkan keamanan yang lebih besar. Aplikasi monolitik sanggup ditulis sebagai layanan mikro dan dijalankan dalam kontainer, untuk kelincahan, skala, dan keandalan yang lebih besar."

Perusahaan bermigrasi dan menyebarkan aplikasi gres dengan kontainer semoga bisa bersaing di pasar ketika ini yang didefinisikan oleh ketangkasan dan efisiensi.

"Sebagai organisasi, kami telah membangun platform IoT kami, Lumada, pada kontainer dan layanan mikro dan sepenuhnya merangkul laba yang mereka dapatkan dengan memindahkan perangkat lunak administrasi kami untuk node pekerja Pentaho, Hitachi Content Intelligence dan Hitachi Infrastructure Director ke dalam kontainer juga."

"Storage Virtualization Operating System (SVOS) untuk Virtual Storage Platforms (VSP) juga mempunyai plugin untuk menyediakan penyimpanan VSP yang persisten dalam kontainer - sebuah tren yang kami harapkan banyak vendor penyimpanan ikuti tahun depan."

8. Proyek blockchain akan matang

Menurut Yoshida, blockchain akan menjadi isu di tahun 2018 lantaran dua alasan: Pertama yakni penggunaan cryptocurrencies, yang melihat penerimaan meningkat tahun ini sebagai mata uang yang stabil di negara-negara yang diganggu oleh hiperinflasi.

Jepang dan Singapura juga memperlihatkan bahwa mereka akan membuat kripto yang berdenominasi datar pada tahun 2018 yang akan dijalankan oleh bank dan dikelola oleh regulator.

Konsumen akan memakai ini untuk pembayaran P2P, e-niaga dan transfer dana. Hal ini akan mengakibatkan banyak bank beralih ke blockchain untuk membantu mereka membangun kapasitas yang dibutuhkan untuk mengelola akun dalam kripto.

Kedua, meningkatnya penggunaan blockchain di sektor keuangan untuk proses rutin menyerupai fungsi peraturan internal, dokumentasi pelanggan dan pengarsipan peraturan.

Transfer dana antar bank melalui buku besar blockchain juga diperkirakan akan meningkat pada 2018, dan sektor lainnya akan mulai melihat prototipe dengan kontrak cerdas dan layanan identitas untuk perawatan kesehatan, pemerintah, keamanan pangan dan barang palsu.

9. Waktu sempurna untuk otentikasi biometrik

Meningkatnya jumlah password yang dibutuhkan oleh konsumen ketika ini juga akan mendukung pergeseran menuju otentikasi biometrik pada tahun 2018.

"Pada kenyataannya, kebanyakan dari kita memakai kata kunci yang sama untuk akun yang berdasarkan kita sangat penting. Sayangnya, hacker juga mengetahui hal ini, jadi begitu mereka menemukan kata kunci, mereka akan menggunakannya untuk berhasil meretas akun lainnya. Bisnis mulai menyadari bahwa proxy yang mewakili identitas, kartu ATM, dan nomor pin kita - bahkan dengan autentikasi dua faktor, bisa di-hack," kata Skingsley.

"Vendor smartphone dan perusahaan keuangan bergerak untuk memecahkan duduk perkara ini dengan memakai biometrik yang mewakili pengguna sebenarnya. Tapi menentukan biometrik yang sempurna itu penting. Jika biometrik menyerupai sidik jari diretas, tidak ada cara untuk mengatur ulang dengan cara yang sama menyerupai nomor pin atau kata sandi Anda."

"Karena kita meninggalkan sidik jari kita pada semua hal yang kita sentuh, mungkin seseorang bisa mengangkat cetakan dan menggunakannya kembali. Hitachi merekomendasikan penggunaan vena jari, yang hanya bisa dilihat ketika cahaya inframerah dilewatkan melalui jari pribadi untuk menangkap contoh vena dan paling tahan terhadap pemalsuan."

10. Co-creation nilai

Pemikiran bisnis tradisional dimulai dengan premis bahwa produsen secara berdikari menentukan nilai melalui pilihan produk dan layanannya. Konsumen biasanya dikonsultasikan melalui riset pasar dan secara pasif terlibat dalam proses membuat solusi dan nilai.

Pada tahun 2018, Yoshida berpikir bahwa kita akan menyaksikan pergeseran dalam penciptaan nilai, jauh dari penciptaan nilai-sentris produsen-sentris ke paradigma penciptaan bersama penciptaan nilai.

"Produser dan konsumen tidak bisa lagi bertahan di dunia digital dengan pendekatan tradisional untuk penciptaan nilai. Di dunia digital, laju perubahan tanpa henti dan duduk perkara terbentang di beberapa domain, dengan kekaburan domain dan batasan industri. Produsen tidak perlu waktu bertahun-tahun untuk menyebarkan solusi dan konsumen tidak sanggup merencanakan bisnis mereka dalam peta jalan multi-tahun yang mungkin tidak memberikan apa yang mereka butuhkan. Jika konsumen dan produsen berinovasi, mereka harus menjadi peserta aktif dalam proses penciptaan nilai sebagai co-creator," komentar Yoshida.

Hitachi melihat co-creation sebagai proses berkolaborasi dengan pelanggan dan pemain ekosistem untuk berinovasi dan membuat nilai gres bagi pemangku kepentingan bisnis, pelanggan dan masyarakat luas.

Perusahaan telah bekerja sama dengan sejumlah pelanggan dan telah menyebarkan metodologi kreasi bersama yang dibutuhkan akan melihat pengambilan lebih lanjut pada tahun 2018.


references by inilah
judi36