Munich dulu pernah dilihat sebagai pahlawan dari software open-source. Kota tersebut mendapat reputasi itu sesudah pada 2003, pemerintahnya tetapkan untuk memakai desktop berbasis Linux, yang kemudian dikenal dengan nama LiMux, dan software open-source lainnya.
Walikota Munich, Dieter Reiter berkata, mereka tetapkan untuk kembali memakai Windows 10 alasannya mereka ingin menyederhanakan administrasi komputer pemerintah. Dengan memakai Windows 10, beliau berkata, dewan kota tidak perlu lagi memakai dua sistem operasi secara bersamaan.
Memang, selama ini, meski sebagian komputer di Munich memakai LiMux, ada sebagian kecil komputer yang memakai Windows. Alasannya yaitu untuk memakai aplikasi yang tidak kompatibel dengan Linux.
"Kami selalu memakai sistem adonan dan kami punya kesempatan untuk memakai satu sistem saja. Menggunakan dua sistem operasi itu sama sekali tidak ekonomis," kata Dieter dalam pertemuan dengan anggota dewan.
Selain menyederhanakan sistem komputer, Reiter berkata, keputusan untuk kembali memakai Windows diambil untuk meningkatkan performa TI Munich, yang dianggap tidak memuaskan.
"Saya bukan andal TI. Tapi apa yang aku rasakan juga dirasakan oleh 5 ribu pekerja yang juga tidak puas dengan sistem yang ada ketika ini," ujarnya.