"Berdasarkan pembelaannya, tugas Baratov dalam konspirasi ini yakni untuk meretas akun webmail yang disukai FSB dan mengirimkan akun dan password kepada Dokuchaev yang ditukar dengan uang tunai," demikian dalam pernyataan jaksa dikutip dari Tech Crunch, Rabu (29/11/2017).
Keterlibatan Baratov dengan mata-mata Rusia diawali ketika ia memasang iklan jasa di situs berbahasa Rusia. Ia kemudian dikontrak oleh keduanya. Setelah itu ia mendapat susukan ke akun korbannya dan memata-matai mereka.
Dalam mengelabui korbannya, ia mengirimkan korespondensi palsu yang dirancang supaya terlihat seakan-akan dikirim dari host email yang relevan.
Baratov mengaku bersalah atas satu tuduhan yakni berkonspirasi untuk melanggar Undang-Undang Penipuan dan Penyalahgunaan Komputer dan diperberat delapan tuduhan pencurian identitas.
Hacker Yahoo Akhirnya Mengaku Bersalah
Dua dari tiga pelaku peretasan itu yakni anggota dari FSB, tubuh intelijen Rusia, sementara yang satu yakni seorang hacker Rusia berjulukan Alexsey Belan. Jaksa penuntut mempercayai bila Dmitry Dokuchaev dan Igor Sushchin -- anggota FSB -- yakni dua orang yang memerintahkan peretasan tersebut, dan juga mengontrak Baratov.
Baratov didakwa dengan tuduhan konspirasi dan melanggar Computer Fraud and Abuse Act, dan delapan pasal lain soal pencurian identitas. Ia didakwa meretas akun webmail milik orang-orang yang dicari oleh FSB.
Selain meretas, Baratov juga memperlihatkan password akun-akun tersebut ke Dokuchaev dengan bayaran sejumlah uang. Dokuchaev juga diduga memakai jasa Baratov ketika mereka membutuhkan susukan ke akun Google dan Yandex milik orang tertentu,
Dalam pengakuannya, Baratov mengaku memasang iklan untuk layanannya di situs berbahasa Rusia. Dalam aksinya ia mendapat susukan akun korbannya memakai metode spearphishing, alias mengirimkan email palsu yang dibentuk seakan-akan dikirimkan oleh penyedia layanan email.
references by okezone, detik